INGAT.... KERDJAKAN SKRIPSI.
Ternyata manusia itu beragam dan bermacam-macam jenisnya, begitu pula mahasiswa, menurut pemikiran saya yg gak bisa mikir ini, ada beberapa mahasiswa yang bertipe sama dan kita kelompokkan seperti ini:
1. Mahasiswa Pemimpin
Tipe mahasiswa seperti ini selalu kelihatan mencolok dan aktif dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya. Hidupnya di perkuliahan sangat variatif kegiatan, dan ia tidak hanya belajar dari kuliah namun juga belajar dari lingkungan. Biasanya ni mahasiswa gak pengen cepat-cepat tamat, karena ia sedang mencari pengalaman yang sebesar-besarnya untuk menjadi pemimpin dimasa depan. Cita-cita biasanya ingin menjadi pemimpin Perusahaan atau bahkan Presiden…
2. Mahasiswa Pemikir
Tipe mahasiswa ini selalu mikir melulu, gak pernah ada implementasinya, yang akhirnya ia belajar terus tanpa menghiraukan sekitarnya agar bisa mendapatkan jawaban atas apa yang dipikirkannya. Biasanya ni mahasiswa kalo udah lulus ntar jadi ilmuan mungkin…
3. Mahasiswa Santai
Tipe mahasiswa ini gak banyak mikir, selalu menjalani kehidupan apa adanya, ya… istilahnya ngikut aja gitu… Yang penting enjoy. Biasanya ni mahasiswa aktif di bidang seni dan olahraga, seperti band dan basket. Dia nggak terlalu memikirkan kuliah. Karena yang penting dalam hidunya santai. Biasanya ni mahasiswa lama sekali lulusnya, karena nilainya juga santai…
4. Mahasiswa Mencari Cinta
Tipe mahasiswa ini tidak terlalu memikirkan kuliah, tetapi yang dipikirkannya adalah CINTA, yang penting baginya ia mendapatkan pacar yang setia. Biasanya mahasiswa ini pengen cepat-cepat tamat biar bisa cepat-cepat kimpoi… apa itu kimpoi??? cari tau aja.
5. Tipe mahasiswa jomblo. Tipe mahasiswa ini tergadang dianggap menyedihkan, karena katanya gak laku-laku, tapi terkadang mahasiswa jomblo bukan karena gak laku-laku tetapi karna ia memang nggak pengen pacaran demi merah cita-citanya dimasa depan… Vivat Jomblo… Jomblo terakreditasi..
6. Mahasiswa Usil
Tipe mahasiswa ini sangat senang apabila orang menderita, contohnya sebelum dosen masuk kelas, ia akan mengganti kursi dosen dengan kursi yang rusak, biar dosennya patah tulang, atau sebelum dosen masuk ia menulis kertas dipintu kelas bahwa kelas hari ini dibatalkan. (Ini sangat jarang terjadi, biasanya di film-film atau disinetron-sinetron)
7. Mahasiswa Nggak jelas
Nah ini tipe mahasiswa yang nggak bisa di katagorikan, karena terkadang ia seperti pemimpin, terus terkadang ia hilang ntah kemana, eh tau-taunya malah ketemu di mal sama pacarnya, terus kalo malam nongkrong-nongkrong , kalo ujian belajarnya ngalahin ilmuan.
8. Mahasiswa Anak Mami
Tipe mahasiswa ini selalu pulang tiap minggu, takut kalau-kalau maminya hilang, ia kuliah demi menyenangkan hati maminya. Kebanyakan nih tipe gak senang dengan kuliahnya, karena jurusan perkuliahannya pilihan dari mami, bukan dari kehendak hatinya. Kebanyakan ni tipe kuliahnya putus tengah jalan, tapi semoga tidak…
9. Mahasiswa mirip mahasiswi
Sudah jelas sekali ni mahasiswa memiliki dua kepribadian, yang pertama wanita yang kedua pria. Orang-orang biasa menyebutnya banci…
10. Mahasiswa berorientasi Akhirat
Nah ini mahasiswa katagori terbaik menurut saya, karena apa yang dilakukannya sudah jelas tujuannya, hidupnya lebih terarah dan sikapnya selalu terjaga. Biasanya suka membantu orang lain namun nggak berharap banyak dari orang lain tersebut. Biasanya ni tipe mahasiswa berakhir bahagia dan Sukses.
11. Mahasiswa Gadungan
Kalo tipe ini sebenarnya bukan mahasiswa, tetapi karena ingin kelihatan seperti mahasiswa maka ia sering nongkrong-nongkrong dikampus orang. Biasanya ia punya tujuan tertentu, seperti mencari seorang wanita idaman atau mau masang bom di kampus orang… Hati-hati!!!
12. Mahasiswa Monitor
Mahasiswa ini selalu berhadapan dengan komputer, sampai-sampai mukanya sudah berevolusi seperti monitor, matanya sudah sebesar mouse dan rambutnya sudah tak terurus seperti kabel USB. Biasanya ni mahasiswa hobi chating dan mendapatkan kebutuhannya dari internet. Tapi ni mahasiswa bagus juga, karena ia nggak bakal ketinggalan zaman deh….
13. Mahasiswa Abadi
Mahasiswa Yang Diatas 12 semester belum lulus2
Berikut jenis mahasiswa jika dilihat dari lama kuliahnya, cekidot:
Manusia selalu berubah. Seiring dengan berjalannya waktu, pengalaman yang didapatkan, serta perubahan lingkungan, manusia selalu membuat perubahan-perubahan dalam hidupnya agar lebih baik.
Salah satu tahap dalam hidup manusia yang penuh dengan perubahan adalah saat mereka kuliah. Selain jadwal yang selalu berubah setiap semesternya, mahasiswa pun berevolusi, seiring dengan lamanya mereka berada di kampus.
Setelah melakukan penelitian intensif selama bertahun-tahun (Ciyee)... akhirnya kita berada pada satu kesimpulan bahwa..
Tingkat 1. Pas tingkat 1, biasanya mahasiswa masih adaptasi sama lingkungan dan orang-orang baru, biasanya pakaiannya lumayan rapih, biar pencitraannya bagus gitu, apalagi di hadapan lawan jenis. Dan karena ketemu teman-teman baru, masih suka jaim, belom ketauan belang-belangnya. Tingkat 1 adalah waktu untuk membangun pencitraan.
Kalo soal kuliah, biasanya masih semangat-semangatnya. Semua buku dibawa, dari buku wajib (yang asli impor, harganya 500 ribu), buku suplemen dari perpus, catetan, dan laptop. Kalo ada asistensi/tutor/lab jam 7 malam pun pasti dijabanin. Tugas? Pastinya dikerjain banget!
Tingkat 2. Di tingkat 2 ini biasanya lagi betah-betahnya di kampus, tapi bukan buat kuliah. Setelah mengerti trik-trik ampuh titip absen dan cabut kuliah, anak-anak tingkat 2 ini mulai menyadari kalo kuliah cuma masuk kelas doang itu nggak asik. Mereka mulai aktif di organisasi, ikut kepanitiaan acara ini itu, gabung di perkumpulan mahasiswa, masuk klub olahraga kampus, ikut seminar dll.
Biasanya mereka datang pagi ke kampus. Terus setor muka sama absen di kelas sebentar, abis itu mulai sibuk rapat, team building, seminar ini itu. Penampilan juga udah nggak serapi tingkat 1. Udah mulai akrab sama teman-teman baru, gebetan juga udah dapet, jadi mulai cuek. Biasanya ke kampus pake kaos yang ada logo universitasnya atau logo himpunan mahasiswa yg diikuti gitu.
Tingkat 3. Di tingkat 3, biasanya udah jarang keliatan di kampus. Bukan karena bolos, tapi jadwal kuliah biasanya udah nggak sepadat 2 tahun pertama. Kalo dulu bisa tiap hari masuk, sekarang bisa cuma 3-4 hari ada kelas. Akibatnya, pas tingkat 3 ini jadi lebih sering jalan-jalan ama senang-senang ketimbang kuliah. Karena itu, biasanya pakaiannya lebih cocok buat ke mall daripada ke kampus. Biasanya ngemal, karaoke, bilyard dll.
Karena jadwal yang lowong ini, masuk kelas biasanya cuma selewat aja. Anak tingkat 3 datang pagi/siang pas ada kelas, abis selesai kelasnya langsung cabut ke tempat lain. Kepanitiaan dan organisasi juga udah nggak se-intense tingkat 2. Karena udah senior, jabatan yang dipegang juga lebih tinggi. Jadi kerjaannya udah nggak ribet waktu masih jadi staf biasa.
Tingkat 4. Tingkat 4 identik dengan skripsi atau tugas akhir. Dan segala aspek kehidupan mahasiswa di tingkat 4 ini, semuanya dipusatkan ke skripsi tersebut. Walaupun kelas tinggal 1 atau bahkan enggak ada, mereka tiap hari nongol di kampus, entah ngetik di perpustakaan ditemani dengan 2 buku yang dibuka plus beberapa fotokopian jurnal atau ngejar-ngejar dosen pembimbing.
Gizi mahasiswa tingkat 4 ini biasanya juga buruk, karena stress mikirin skripsi. Muka-mukanya biasanya beler gara-gara kurang tidur ato bete gara-gara skripsinya abis diacak-acak sama dosen pembimbing. Mahasiswa tingkat 4 juga biasanya nggak punya kehidupan sosial yang aktif.
Tingkat 5 (dan seterusnya)Kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan kita (MASALAH). Di dunia kuliah pun sama. Setelah 4 tahun berjuang keras supaya bisa lulus cepat, ternyata ada aja hal yang bisa menghalangi. Dari ada kelas yang nyangkut, atau dosen pembimbing sensi sama kita, jadinya nggak dilulus-lulusin. Dengan terpaksa, ada beberapa mahasiswa yang harus berevolusi ke mahasiswa semester 9 (dan seterusnya)
Jenis yang satu ini banyak ragamnya. Ada yang makin jarang ke kampus karena sibuk sama kerjaan lain (atau udah bodo amat sama kuliahan). Ada yang masih rajin ke kampus karena masih banyak kelas yang belom lulus. Ada juga yang nyangkut di perpustakaan, berusaha keras buat nyelesein tugas akhir yang susahnya setengah mati. Ada juga yang gak jelas ngapain, tapi tiap hari ke kampus, dianggap tetua, trus hobinya gangguin anak-anak tingkat 1. Walaupun jenis ini beraneka ragam, mereka punya sebuah kesamaan, yaitu sebuah alergi dan jangan pernah menanyakan 2 kata ini pada mereka atau mereka bakalan ngamuk : "Kapan lulus ?"
Wahahahaahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.......................... easy listening.
Poto diatas ini adalah para calon pejabat dimasa depan :)
Lanjut.... Berikut ini adalah beberapa penyebab mahasiswa susah tamat:
1. Kuliah karena terpaksa
Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.
2. Salah jurusan
Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.
3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu
Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya.
4. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.
5. Menekuni hobi secara berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll.
6. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja)
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus??? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.
7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus
Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur???? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok.
8. PEMALAS
Kategori ini tidak bisa dibantah, rata-rata mahasiswa emg pemalas, tapi kalau soal pacaran nomor satu wehehee..
Selain itu, virus internet merupakan faktor paling kuat yg membuat mahasiswa jadi malas ngapa-ngapain yg berhubungan perkuliahan. Seperti game online (begadang diwarnet dari pagi sampai ketemu pagi lagi), sosial media (fb, twitter dan lain-lain), kecanduan chatting (skype, ym, aktivis bbm senior).
Kemudian, kalau kekampus cuma nongkrong dikantin
Atau yg hobinya cuma jalan-jalan kesana kemari yg ga ada hasil
Kangen suasana kayak gini :)
dan akhirnya berakhir seperti ini, selamat teman insyaAllah kami nyusul...
Hmm lupa nih sampai mana kelanjutan cerita tadi, nyimak ga nyimak baca aja deh ya :)
KESIMPULAN DARI 8 ALASAN TERSEBUT ADALAH MENJADIKAN MAHASISWA MALAS KULIAH, MALAS BELAJAR, SEMAUNYA SENDIRI DAN ENGGAN LULUS CEPAT-CEPAT.
Bicara soal kuliah, soal mahasiswa, gak lengkap rasanya kalo gak ngebahas orang tua kita dikampus, yapp dosen. Rata-rata dosen jarang masuk surga, kenapa? karena banyak mahasiswa yg gondok yg gak mau maapin kesalahan-kesalahan dosen, hahaaa....
Ingat... dosen adalah orang tua kita, maapin donk mereka.
Berikut adalah tipe-tipe, jenis-jenis, macam-macam atau apa lah namanya, simak:
1. Malas Ngajar (Sofia Achnes)
Dosen ini biasanya jadi dosen favorit, karena cuma datang terus ngomong dikit terus pulang terus nyuruh mahasiswa neken daftar hadir sampai 4 pertemuan kedepan atau dirapel 4 pertemuan yg sebelumnya dia gak masuk ngajar.
2. Yang Ngasih Catatan Banyak (Ernawati)
Tiap kuliah pasti ngasih catatan, dan catatannya banyak pula. Lebih sialnya lagi, pas ujian nggak ada satu pun yang keluar dari catetan itu. (Kalo gini caranya, kita juga bisa jadi dosen)
3. Jarang Masuk (Sofia Achnes)
Entah karena kedudukannya yang udah tinggi di institusi lain jadi sibuk banget, atau males masuknya udah tingkat mahasiswa semester akhir, tapi dosen ini bikin mahasiswa yang rajin jadi sakit hati.
4. Yang Jawab Ujian Mesti Panjang (Ernawati, Sofia Achnes)
Ada aja dosen yang baru ngasih nilai bagus ke mahasiswa kalo jawaban ujiannya panjang-panjang. Jadi kesannya ngajarin mahasiswa buat banyak basa-basi. (Full doble folio)
Itu diah beberapah ceritah yang gak lucuh dari sayah semogah senang bacah nyah, dadah..
Sekian dulu deh yaa... salam hangat dari saya....
Dalih Reza RH
Calon Sarjana